Terlalu Banyak Makan Daging Kurban Picu Sembelit!

Terlalu Banyak Makan Daging Kurban Picu Sembelit!

Terlalu Banyak Makan Daging Kurban Picu Sembelit!

Oriflakes, Bantul – Menyantap daging sapi atau kambing saat hari raya Idul Adha memanglah nikmat. Namun sayangnya, dibalik semua kenikmatan ini terdapat risiko kesehatan yang menghantui, salah satunya seperti sembelit, jika mengkonsumsinya terlalu banyak.

Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Ahli Endoskopi Gastrointestinal Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB menjelaskan daging mengandung zat gizi terutama protein dan lemak hewani yang sangat penting bagi tubuh kita. 

Pada masa pertumbuhan, protein sangat dibutuhkan sebagai zat pembangun. Sedangkan pada orang dewasa, protein berperan penting untuk menjaga keutuhan tubuh dan mengganti sel-sel yang mengalami kerusakan. Protein juga sangat penting pada proses penyembuhan.

Lemak juga tak kalah penting, karena berperan sebagai energi serta asam lemak esensial yang membantu pembentukan membran sel-sel tubuh. Ditambah dengan fungsinya dalam pembentukan steroid dan hormon serta sebagai bumper untuk organ-organ dalam tubuh. 

Terlalu Banyak Makan Daging Kurban Memicu Sembelit

Kalap makan daging memang kerap menyebabkan sembelit. Ini karena lemak dalam daging membutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk dicerna. Akibatnya, laju pencernaan jadi ikut melambat, sehingga meningkatkan risiko sembelit. 

Beberapa gejala yang menunjukkan bahwa Anda terkena sembelit atau konstipasi sebagai berikut

  • Intensitas BAB kurang dari tiga kali seminggu
  • Tekstur BAB keras atau bergumpal-gumpal
  • Harus mengejan saat BAB
  • Terasa seperti ada sumbatan pada anus yang menghambat pengeluaran feses
  • Terasa seperti tidak bisa mengeluarkan feses secara tuntas
  • Perlu bantuan untuk mengosongkan anus, seperti menggunakan tangan untuk menekan perut atau jari-jari untuk mengeluarkan feses dari anus.

BACA JUGA: 4 Penyebab Kram Perut dan Cara Mengatasinya

Cara Mengatasi Sembelit

Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, salah satu cara yang paling efektif untuk mengatasi masalah sembelit adalah dengan memperbanyak asupan serat, seperti buah dan sayur. 

Ia juga menyarankan untuk mengkonsumsi sayuran yang minim pengolahan, cukup mengolahnya dengan menumis, mengukus atau menjadikannya sup bening. Sedangkan untuk buah, lebih baik mengkonsumsinya secara langsung saja.

Jika masih mengalami sembelit, artinya Anda perlu mengkonsumsi buah dan sayur lebih banyak lagi, sampai frekuensi BAB dan tekstur feses sudah kembali seperti semula. Setelah itu, aturlah porsi buah dan sayur secukupnya.

Oriflakes

Selain sumber serat dari buah dan sayur, Anda juga bisa mengkonsumsi ORIFLAKES, yaitu bubur sereal dari umbi ararut yang tinggi serat dan bermanfaat untuk membantu memperlancar pencernaan. Dilengkapi dengan gula kelapa yang enak dengan indeks glikemik yang rendah, jadi tetap aman untuk dikonsumsi diabetesi. 

Cara penyajiannya yang praktis, membuat ORIFLAKES mudah Anda nikmati tanpa repot. Hanya dengan menuangkan 3 sendok makan Oriflakes dan tambahkan 150 ml air mendidih serta aduk merata untuk menikmatinya. Untuk info pemesanan, silahkan menghubungi nomor yang tertera dalam laman ini ya.

Ubah Gaya Hidup Agar Bebas dari Sembelit

Agar bisa kembali lancar BAB dan bebas dari masalah sembelit, tentu Anda perlu mengubah gaya hidup juga, seperti

  1. Rutin mengkonsumsi makanan tinggi serat
  2. Minum air putih 8 gelas sehari
  3. Rajin berolahraga
  4. Hindari menahan BAB terlalu lama, serta
  5. Hindari makan daging sapi atau kambing terlalu banyak.

Jika sesudah mencoba tips diatas Anda tetap mengalami sembelit, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter agar bisa mendapatkan penanganan medis selengkapnya ya.

Jadi itulah beberapa informasi tentang dampak mengkonsumsi daging sapi terlalu banyak. Semoga informasi diatas dapat membantu Anda untuk terus menjaga kesehatan pencernaan dan menjalani gaya hidup sehat setiap saat. 

BACA JUGA: 11 Cemilan untuk Asam Lambung

Diet Tanpa Olahraga, Apa Bisa?

Diet Tanpa Olahraga, Apa Bisa?

Diet Tanpa Olahraga, Apa Bisa?

Oriflakes, Bantul – Saat ingin menurunkan berat badan berlebih, tentu harus kita imbangi dengan menjaga pola makan dan berolahraga secara teratur. Akan tetapi, belakangan ini muncul tren diet yang baru, yaitu diet tanpa perlu melakukan olahraga. Apakah cara ini bisa turunkan berat badan? Simak penjelasan lengkapnya dibawah.

Menurunkan berat badan tanpa berolahraga, sebenarnya “bisa” dilakukan dan bukanlah hal yang mustahil. Apalagi jika Anda mempunyai aktivitas yang begitu padat dan tak ada waktu untuk melakukan olahraga, maka cara diet ini cocok untuk Anda lakukan.

Namun jika Anda memang ingin memilih metode diet ini, berarti Anda harus benar-benar memperhatikan asupan kalori setiap harinya. Karena saat asupan kalorinya tidak terkontrol, maka diet ini juga bisa gagal.

BACA JUGA: Saat Diet, Boleh Melakukan Cheat Day Gak Sih?

Tips Diet Tanpa Olahraga yang Bisa Anda Lakukan

Tip diet tanpa olahraga

Berikut beberapa tips menjalani diet tanpa perlu berolahraga yang perlu Anda simak:

1. Perbanyak Asupan Protein saat Makan

Salah satu cara diet tanpa olahraga yang efektif menurunkan berat badan adalah dengan menambah asupan protein. Dengan mengkonsumsi lebih banyak protein dapat mencegah penambahan berat badan bahkan tanpa olahraga. 

Ini karena protein membuat Anda dapat mengontrol nafsu makan dan memberikan efek kenyang lebih lama. Oleh karena itu, jika ingin diet tanpa olahraga, sebaiknya penuhi asupan protein dengan mengkonsumsi makanan tinggi protein seperti tahu, telur, dada ayam, ikan, produk susu, kacang-kacangan dan daging tanpa lemak.

2. Mengkonsumsi Lebih Banyak Serat

Serat merupakan nutrisi penting yang dapat membantu menurunkan berat badan. Ini karena serat dapat meningkatkan rasa kenyang, membantu penyerapan nutrisi dan memperlambat pengosongan perut.

Anda bisa mendapatkan asupan serat melalui beberapa makanan seperti kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran dan juga sereal umbi ararut ORIFLAKES Slimmy. 

Oriflakes Slimmy memiliki kandungan serat yang tinggi, sekaligus kalori yang rendah, hanya 140 Kkal per saji. Penyajiannya yang mudah hanya perlu seduh dengan air mendidih membuat sereal ini cocok untuk Anda memiliki aktivitas yang sangat padat.

3. Mengunyah Makanan Secara Perlahan

Faktanya, kecepatan Anda mengunyah makanan ternyata dapat mempengaruhi berat badan Anda. Hal ini dibuktikan oleh sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa orang yang makan dengan cepat memiliki potensi lebih besar untuk menambah berat badan dibandingkan dengan orang yang makan secara perlahan.

Untuk membiasakan makan dengan lebih lambat, Anda bisa menghitung setiap gigitan saat mengunyah makanan. Cara ini dinilai sebagai cara mudah untuk meningkatkan rasa kenyang, sehingga makan pun lebih sedikit.

Jadi jika pengen diet tanpa olahraga, sebaiknya Anda lebih menikmati setiap gigitan makanan, kunyah dengan perlahan, dan berhentilah makan sebelum terasa kenyang.

4. Mencukupi Kebutuhan Cairan Tubuh

Menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan minum cukup air putih juga penting untuk Anda lakukan sebagai bagian diet tanpa olahraga. Kebiasaan ini dapat menurunkan berat badan, terutama jika Anda minum air putih sebelum makan, karena dapat memberikan efek kenyang yang lebih cepat.

5. Kendalikan Porsi Makan

Porsi makan yang besar dapat mendorong orang untuk makan lebih banyak, serta meningkatkan resiko obesitas. Oleh karena itu, sebaiknya Anda menyajikan makanan dengan porsi yang lebih sedikit bisa membantu Anda makan lebih sedikit kalori dan berat badan pun bisa berkurang. Selain itu, hindari juga kebiasaan makan sambil menonton TV, sebab bisa memicu makan secara berlebihan juga.

6. Hindari Makanan atau Minuman Manis

Makanan dan minuman yang manis biasanya mengandung gula tambahan dan tinggi kalori. Jika asupan kalori tidak Anda perhatikan, tentu bisa membuat diet ini gagal. Selain itu, makanan dan minuman ini juga memiliki nutrisi yang sangat sedikit dan tidak bagus untuk kesehatan. Jadi, jika ingin diet, sebaiknya hindari makanan atau minuman manis dulu ya.

7. Jaga Waktu Tidur

Tips diet tanpa olahraga yang tak boleh terlewatkan yaitu dengan mencukupi waktu tidur malam, sekitar 7-8 jam untuk orang dewasa. 

Karena saat kekurangan waktu tidur ditambah dengan stress berat dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon pengatur nafsu makan sehingga bisa mendorong Anda makan lebih banyak.

Jadi itulah beberapa tips diet tanpa olahraga yang bisa Anda lakukan. Meski demikian, menjaga pola makan dan berolahraga tetap menjadi salah satu cara paling efektif untuk membakar kalori lebih banyak, menurunkan berat badan dan memiliki body goals idaman Anda. 

Jika diet tanpa berolahraga ini belum bisa menurunkan berat badan Anda, mungkin Anda juga perlu tetap melakukan olahraga minimal 30 menit sehari dan lakukan secara konsisten. Semoga bermanfaat.

BACA JUGA: 10 Mitos Menurunkan Berat Badan yang Perlu Kamu Tahu

Stress Bisa Meningkatkan Resiko Asam Lambung Kambuh?

Stress Bisa Meningkatkan Resiko Asam Lambung Kambuh?

Stress Bisa Meningkatkan Resiko Asam Lambung Kambuh?

Oriflakes, Bantul – Pernahkah Anda mengalami gejala asam lambung yang tiba-tiba kambuh saat merasa stress atau cemas secara berlebihan? Bagi sebagian orang stress bisa meningkatkan resiko kambuhnya penyakit asam lambung. Namun sedikit orang yang menyadari hubungan dari kedua hal ini.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada kemungkinan stress memicu kambuhnya asam lambung. Stress atau kecemasan sebenarnya memang respon alami tubuh saat berada dalam situasi tertentu, yang bisa memicu kambuhnya penyakit asam lambung, jika stressnya cukup parah. 

Tapi jangan khawatir, ada beberapa cara pencegahan dan penanganan yang bisa Anda coba untuk meredakan gejala kambuhnya asam lambung saat stress terjadi. Apa sajakah itu? Yuk simak penjelasan selengkapnya dibawah ini.

BACA JUGA: Kenali Penyebab Asam Lambung Kronis

Hubungan Stress dan Penyakit Asam Lambung

Hubungan stress dan asam lambung

Penyakit asam lambung terjadi saat katup sfingter, yaitu pembatas antara lambung dan kerongkongan, yang tidak dapat menutup secara sempurna dan menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan dengan mudah. Hal ini lantas sering menyebabkan penderita asam lambung mengeluhkan rasa panas atau terbakar di dada. 

Sementara itu, stress justru bisa memperburuk gejala penyakit asam lambung ini, dan kecemasan adalah respon alami yang muncul terhadap stress dalam tubuh. Itulah sebabnya, stress bisa memperparah penyakit asam lambung dan membuatnya semakin sering kambuh karena siklus ini akan berulang terus menerus.

Menurut sebuah penelitian di Journal of Neurogastroenterology and Motility, stress dan kecemasan dapat memperparah gejala asam lambung dengan cara seperti berikut.

  • Stress dan kecemasan akan mengurangi tekanan dan melemahkan katup sfingter, yaitu pita otot pembatas antara lambung dan kerongkongan agar asam lambung tidak naik ke kerongkongan.
  • Stress dan kecemasan juga dapat menyebabkan ketegangan otot yang berlangsung cukup lama. Jika hal ini mempengaruhi otot-otot disekitar perut, maka tekanan ini akan mendorong cairan asam lambung naik ke atas.
  • Tingkat stress yang tinggi juga dapat meningkatkan produksi asam lambung secara berlebihan.

BACA JUGA: Waktu makan paling tepat untuk penderita asam lambung

 

Stress dan Asam Lambung Memicu Lingkaran Setan

Gejala kambuhnya penyakit asam lambung akan berbeda pada setiap orang. Pada penderita asam lambung yang memiliki tingkat stress tinggi, gejala penyakit asam lambung seperti nyeri, mulas dan dada terasa panas akan terasa lebih parah dibandingkan penderita asam lambung yang tidak mengalami stress. Selain itu, rasa sakit saat asam lambung kambuh justru juga menyebabkan seseorang bisa mengalami stress.

Hubungan tiada akhir antara stress dan asam lambung inilah yang kemudian sering disebut dengan istilah “lingkaran setan”. Penyakit asam lambung bisa menyebabkan stress, disisi lain stress juga bisa memperparah kondisi asam lambung.

Selain stress, ada beberapa penyebab kambuhnya asam lambung seperti:

  • Langsung tidur setelah makan
  • Mengkonsumsi makanan berlemak, pedas, asam dan gorengan
  • Memiliki masalah obesitas
  • Minum minuman yang mengandung kafein dan alkohol
  • Merokok

 

Cara Mengelola Stress yang Menyebabkan Asam Lambung Kambuh

Memahami bagaimana cara mengelola stress memang dapat mengurangi resiko penyakit asam lambung. Tak hanya asam lambung, dengan memahami cara mengelola stress, beberapa penyakit seperti penyakit jantung, stroke, obesitas, sindrom iritasi usus besar juga bisa dihindari. Berikut beberapa cara mengelola stress yang bisa Anda coba.

  • Olahraga

Melakukan olahraga secara rutin minimal 30 menit sehari dapat membantu mengendurkan otot-otot tubuh yang tegang dan melepaskan hormon alami yang membuat kamu merasa nyaman.

  • Hindari Makanan Pemicu

Saat sedang stress, sebaiknya hindari makanan pemicu asam lambung seperti makanan pedas, berlemak, gorengan, asam dan minuman beralkohol serta berkafein.

  • Tidur yang Cukup

Tidur merupakan pereda stress secara alami. Jadi sebaiknya penuhi waktu tidur selama 8 jam sehari untuk mengurangi rasa stress yang muncul.

  • Praktikan Teknik Relaksasi

Anda bisa mencoba melakukan Yoga dengan mengikuti kelas yoga yang dibimbing oleh instruktur profesional atau mendengarkan musik yang menenangkan.

  • Belajar Mengatakan Tidak

Salah satu pemicu stress adalah karena Anda sulit mengatakan “tidak” dan selalu mengiyakan perkataan orang lain, walaupun itu bukan prioritas Anda. Oleh karena itu, tidak apa-apa untuk menolak hal-hal yang tidak termasuk prioritas Anda.

  • Perbanyak Hiburan

Menonton film atau video lucu atau bahkan berkumpul bersama teman yang menyenangkan juga bisa menjadi cara efektif bagi Anda untuk meredakan stress.

Selain mengatasi Stress yang muncul, Anda juga perlu mengkonsumsi makanan pendukung untuk membantu melapisi dan melindungi dinding Lambung Anda, seperti ORIFLAKES GAZTRO. ORIFLAKES GAZTRO merupakan produk bubur sereal dari formulasi umbi ararut, gula kelapa dan susu kambing etawa yang baik untuk kesehatan lambung. 

Dengan rutin mengkonsumsi ORIFLAKES GAZTRO akan membantu Anda melindungi lambung dari penyakit asam lambung. Cukup dengan mengkonsumsinya sebanyak 2 hingga 3 kali sehari. 

Itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang hubungan antara stress dan kambuhnya penyakit asam lambung. Dengan mengetahui hal ini, maka Anda bisa lebih memperhatikan kondisi diri dan mengurangi rasa stress yang muncul. Semoga bermanfaat.