Bisa Turunkan 11 Kg dalam 2 Minggu? Ini Fakta Diet Telur Rebus yang Wajib Kamu Tahu!

Bisa Turunkan 11 Kg dalam 2 Minggu? Ini Fakta Diet Telur Rebus yang Wajib Kamu Tahu!

Bisa Turunkan 11 Kg dalam 2 Minggu? Ini Fakta Diet Telur Rebus yang Wajib Kamu Tahu!

Pernah mendengar diet telur rebus? Sejak awal kemunculannya, cara diet ini dianggap bisa menurunkan BB sampai 11 Kg hanya dalam 2 minggu. Benarkah demikian? Yuk simak fakta selengkapnya dibawah ini.

Oriflakes, Bantul  Diet telur rebus merupakan diet yang diperkenalkan oleh Arielle Chandler pada 2018. Menurutnya, olahan makanan rendah karbohidrat dan rendah kalori ini bisa membantu menurunkan berat badan hingga 11 Kg hanya dalam 2 minggu. 

Melansi dari Healthline, mengkonsumsi telur dalam berbagai bentuk olahan untuk sarapan, makan siang dan makan malam dapat membantu menurunkan berat badan sekaligus asupan protein yang sehat bagi tubuh. Cara diet telur rebus sebenarnya mirip dengan diet tinggi protein, bedanya ada pada manfaatnya.

Seperti Apa Diet Telur Rebus?

Diet telur rebus, bisa kamu lakukan dengan mengkonsumsi beberapa porsi telur rebus dalam sehari. Walaupun sebenarnya bukan cuma makan telur saja, tapi kamu juga bisa menyandingkannya dengan sumber protein non lemak, sayuran dan buah-buahan. Selain itu kamu juga tidak boleh mengkonsumsi cemilan di sela waktu makan.

Untuk sarapan, kamu perlu mengkonsumsi dua butir telur rebus, satu porsi sayuran dan satu buah-buahan. Pastikan sayuran yang kamu konsumsi bebas dari tepung-tepungan dan buah-buahannya juga rendah karbohidrat. 

Sedangkan untuk makan siang dan malam kamu bisa mengkonsumsi satu butir telur, sayuran dan satu porsi kecil protein tanpa lemak, seperti ikan atau dada ayam tanpa kulit. Karena termasuk jenis diet yang ketat, kamu tidak boleh melakukan diet ini dalam jangka waktu panjang, maksimal hanya dua minggu saja.

BACA JUGA: Saat Diet, Boleh Cheat Day Gak Sih?

Beberapa Fakta Diet Telur Rebus

Makanan yang Boleh Dikonsumsi

Selama menjalani diet telur rebus, kamu juga bisa mengkonsumsi makanan selain telur, tujuannya tentu untuk memenuhi asupan nutrisi harian. Beberapa diantaranya seperti berikut ini

  • Protein tanpa lemak, seperti daging unggas tanpa kulit dan ikan
  • Sayuran non- tepung, seperti brokoli, kubis, kembang kol, seledri, terong dan tomat
  • Minyak kelapa, mentega dan mayonaise dalam porsi sedikit
  • Buah rendah karbohidrat, seperti jeruk bali, jeruk nipis, jeruk limau, lemon, semangka dan beri. 
  • Air putih, soda diet, dan teh atau kopi tanpa pemanis tambahan.
  • Bumbu dan rempah-rempah, seperti bawang merah, bawang putih, kemangi, kunyit, jahe, lada dan oregano
  • Susu rendah lemak, seperti susu skim dan yoghurt rendah lemak serta keju.

Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi

Ada beberapa makanan yang tidak boleh kamu konsumsi selama menjalani diet telur rebus, seperti

  • Daging berlemak
  • Sayuran bertepung, seperti kentang, ubi jalar, kacang-kacangan, jagung dan kacang polong
  • Buah tinggi karbohidrat, seperti pisang, nanas dan mangga
  • Biji-bijian, contohnya roti, pasta, quinoa, couscous, farro, soba dan barley
  • Makanan olahan, makanan ringan dan makanan cepat saji
  • Minuman dengan pemanis tambahan, seperti soda, jus, teh manis dan minuman olahraga.

Efektif untuk Defisit Kalori

Diet telur rebus memang bisa menurunkan berat badan karena hampir semua pilihan makanannya yang rendah kalori. Dengan menjalani diet ini, artinya kamu bisa melakukan defisit kalori, yaitu mendapatkan lebih sedikit asupan kalori daripada yang jumlah kalori yang tubuh bakar sepanjang hari.

Selain rendah kalori, diet ini juga rendah karbohidrat, sehingga peluang keberhasilannya cukup tinggi.  Menurut studi dalam jurnal PLOS ONE ada 12 penelitian terkait diet rendah karbohidrat yang menunjukkan fakta bahwa diet rendah karbohidrat efektif untuk menurunkan berat badan.

Ada Kekurangannya

Diet telur rebus termasuk jenis diet yang ketat. Itu sebabnya kamu tidak boleh melakukannya dalam jangka panjang. Maka dari itu, kamu hanya boleh menjalankan diet ini selama tidak lebih dari dua minggu.

Menurut studi pada Journal of Bone and Mineral Metabolism, diet ketat jangka panjang bisa menurunkan kepadatan tulang. Diet ini juga berisiko membentuk kebiasaan makan yang tidak sehat. Pasalnya, kamu juga perlu menghindari berbagai jenis makanan yang sebenarnya kaya nutrisi. 

Selain itu, kamu juga bisa berisiko mengalami berat badan “yoyo”, yaitu kondisi penurunan berat badan yang cepat dan tidak bertahan lama, sebab yang hilang bukan lemak melainkan cairan tubuh. 

Ditambah dengan risiko peningkatan kolesterol yang bisa kamu alami jika melakukan diet ini. Ini karena telur termasuk makanan yang tinggi kolesterol dan dalam diet ini kamu harus mengkonsumsi lebih banyak telur dari biasanya. 

Jadi gimana, pengen mencoba diet yang satu ini?

BACA JUGA: Manfaat Teh Hijau untuk Diet Penurunan Berat Badan