Meskipun sama-sama termasuk penyakit diabetes melitus, ternyata terdapat perbedaan antara penyakit diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes Melitus sendiri merupakan penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) dalam darah. Lalu kenapa penyakit ini dibagi menjadi 2 jenis? Adakah perbedaannya? Tentu saja kedua jenis penyakit ini berbeda. Tidak hanya berbeda dari gejalanya namun juga berbeda dari segi penanganannya.
Secara umum, penyakit diabetes tipe 1 dan tipe 2 dapat dilihat dari penyebab naiknya kadar gula darah. Diabetes tipe 1 terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi hormon insulin yang
berperan membantu penyerapan gula dalam darah menjadi energi. Sedangkan pada kondisi diabetes tipe 2, kadar gula darah naik akibat kurang optimalnya produksi atau penyerapan insulin oleh tubuh. Selain penyebab umumnya, masih ada perbedaan lainnya, seperti berikut ini.
Penyebab Utama Diabetes Tipe 1 dan 2
Diabetes tipe 1 sering disebut sebagai diabetes anak-anak. Hal ini terjadi karena kondisi genetik yang muncul sejak bayi baru lahir hingga remaja. Sedangkan diabetes tipe 2 berkaitan dengan gaya hidup dan berkembang seiring berjalannya waktu.
Beberapa hal yang bisa menjadi penyebab diabetes tipe 1 antara lain:
- Faktor keturunan
- Lahir dengan kondisi genetik yang mengganggu produksi insulin
- Kondisi medis seperti fibrosis kistik atau hemokromatosis
- Infeksi virus seperti rubella
Sedangkan diabetes tipe 2 dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti
- Kelebihan berat badan
- Kebiasaan merokok
- Pola makan tidak sehat
- Kurang olahraga
- Penggunaan obat-obatan tertentu
- Hingga karena memiliki keluarga yang menderita diabetes tipe 2.
Perbedaan Gejala Diabetes Tipe 1 dan 2
Sebenarnya dari segi gejala, kedua penyakit ini tidak jauh berbeda. Hanya saja pada diabetes tipe 1, gejala pertama yang muncul secara tiba-tiba saat kadar gula darah tinggi. Sementara itu, pada diabetes tipe 2, gejala yang muncul secara perlahan dalam waktu lama, sehingga penderitanya sering tidak menyadari kondisi ini.
Jika gula darah tidak terkendali, kedua tipe diabetes ini dapat menimbulkan gejala seperti berikut ini
- Sering buang air kecil
- Mudah merasa haus dan selalu ingin minum air
- Sering terasa lapar
- Merasa kelelahan saat beraktivitas
- Pandangan terasa kabur
- JIka terluka, butuh waktu lama sembuhnya
Pada penderita diabetes tipe 1 juga biasanya menjadi mudah marah dan mengalami perubahaan suasana hati (mood). Sedangkan penderita diabetes tipe 2 juga dapat mengalami gangguan saraf yang ditandai dengan kebas dan kesemutan di tangan dan kaki.
Baca Juga: Bahaya penyakit yang mengintai akibat gula darah tinggi
Perbedaan Metode Pengobatan Diabetes Tipe 1 dan 2
Meski sama-sama bertujuan untuk menstabilkan kadar gula darah, ternyata terdapat perbedaan yang signifikan terkait pengobatan diabetes tipe 1 dan 2.
Pada diabetes tipe 1 membutuhkan suntik insulin karena tubuh tidak dapat menghasilkan insulin. Pemberian insulin ini perlu dilakukan setiap hari, dengan dosis dan metode yang berbeda, tergantung dari kondisi kesehatan penderitanya
Pengobatan pada penderita diabetes tipe 1 sangat bergantung dengan suntikan hormon insulin, dan tidak bisa mengandalkan obat atau perubahan gaya hidup saja.
Sementara pada kasus diabetes tipe 2 yang mengalami gangguan produksi hormon insulin tidak membutuhkan pengobatan insulin ini.
Pengobatan diabetes tipe 2 dapat dilakukan dengan mengubah pola hidup yang lebih sehat, dengan cara memperhatikan asupan makanan yang ramah diabetes dan menjalani olahraga secara rutin.
Konsumsi obat diabetes bahkan tidak diperlukan jika diet dan pola hidup sehat yang dijalani berhasil untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.
Namun jika terjadi kegagalan fungsi sel beta pada pankreas, penderita diabetes tipe 2 kemungkinan akan membutuhkan suntik insulin juga.
Gaya Hidup Sehat Bagi Penderita Diabetes
Memiliki penyakit diabetes melitus mungkin memunculkan perasaan cemas dan takut. Namun, daripada Anda bergelut dengan perasaan tersebut, sebaiknya Anda mulai melakukan perubahan gaya hidup untuk menghindari komplikasi yang bisa muncul di masa depan, dengan melakukan beberapa hal ini.
-
Diet sehat
Ketika memiliki diabetes, tentu Anda tidak dapat mengkonsumsi makanan sehari-hari secara leluasa. Anda perlu mengurangi porsi makan agar tidak berlebihan dan memilih menu makanan yang aman untuk dikonsumsi. Beberapa makanan yang aman untuk Anda konsumsi seperti
- Biji-bijian berserat
- Daging tanpa lemak atau ayam tanpa kulit
- Sayuran seperti brokoli dan bayam
- Buah-buahan segar dengan kadar gula yang rendah
- Telur
- Berbagai jenis ikan, seperti tuna, salmon, sarden dan makarel
Selain menu makanannya, cara pengolahannya juga perlu Anda ubah dengan cara dipanggang, bakar, microwave dan kukus atau rebus.
-
Rutin Berolahraga dan Selalu Aktif
Semakin aktif penderita diabetes, malah semakin baik kesehatannya. Apalagi jika diimbangi dengan olahraga yang teratur dan konsisten.
Olahraga dan aktivitas fisik ini bermanfaat untuk menurunkan nilai kolesterol dan tekanan darah. Bila diet yang dilakukan benar, maka dapat mengurangi lemak tubuh.
Beberapa olahraga yang paling efektif untuk penderita diabetes yaitu olahraga aerobik yang mengandung gerakan ritmik, berulang dan terus menerus, minimal selama 10 menit, seperti
- Berjalan
- Jogging atau lari
- Bersepeda
- Senam aerobik
- Senam diabetes
- Berenang
Sebelum berolahraga, sebaiknya lakukan beberapa aturan ini ya
- Hindari berolahraga bila gula darah mencapai 200 gr/dl atau bila keton urin positif
- Makan 2 jam sebelum berolahraga
- Makan atau minum karbohidrat ekstra bila gula darah kurang dari 100 gr/dl
- Minum yang cukup sebelum dan sesudah berolahraga
-
Pengelolaan Stress yang Baik
Banyak penderita diabetes yang mengalami berbagai perasaan emosional yang berujung stress dan depresi. Padahal stress dapat menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda berusaha melakukan pengelolaan stress sebaik mungkin setiap hari.
Berikut cara pengelolaan stress yang bisa Anda lakukan dirumah
- Buatlah skala stress dari nilai 1 sampai 10, lalu catatlah peningkatan gula darah Anda. Selama ini dilakukan, Anda akan menemukan pola bagaimana stress mempengaruhi kadar gula darah Anda.
- Lalu pelajarilah teknik relaksasi, prioritaskan tugas dan tetapkan batasan. Bila memungkinkan hindarilah sumber stress yang paling sering terjadi.
- Lakukan olahraga secara rutin, karena dapat menghilangkan stress dan menurunkan kadar gula darah.
- Berkonsultasilah dengan psikolog atau psikiater untuk membantu mengidentifikasi penyebab stress dan cara mengatasinya.
Itulah perbedaan antara Diabetes Melitus tipe 1 dan 2 beserta cara mengatasinya. Jika Anda tidak menderita diabetes tetapi memiliki beberapa gejala atau faktor-faktor resiko, sebaiknya mulailah mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, agar terhindar dari penyakit diabetes ini.
Semoga informasi ini bermanfaat yaa..
Baca Juga: 10 Buah terbaik yang aman untuk diabetes