Minum Teh Setelah Makan Ternyata Bisa Berbahaya, Ini Alasannya!
Oriflakes, Bantul – Minum teh, baik dalam kondisi dingin maupun hangat setelah makan menjadi salah satu kebiasaan yang sering dilakukan oleh banyak orang. Rasa dan aroma teh yang enak memang cocok untuk membantu membersihkan mulut dan lidah dari sisa-sisa makanan setelah makan.
Meski terdengar biasa saja, ternyata minum teh setelah makan merupakan hal yang sebaiknya Anda hindari. Hal ini terkuak setelah ada banyak penelitian yang menyebutkan risiko kesehatan yang bisa muncul dari kebiasaan ini. Apa sajakah itu? Yuk ketahui selengkapnya disini!
Manfaat dan Kandungan dalam Teh
Teh sebenarnya termasuk ke dalam kategori minuman yang kaya nutrisi dan baik untuk kesehatan. Minuman favorit banyak orang ini memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Antioksidan sendiri dapat membantu meregenerasi dan memperbaiki sel tubuh yang rusak, mencegah penuaan dini, dan melawan radikal bebas.
Teh juga merupakan salah satu minuman yang memiliki kandungan kafein. Meski tidak sebanyak kopi, kafein dalam teh juga dapat membantu Anda tetap segar dan waspada.
Banyak penelitian yang membuktikan bahwa minum teh secara rutin bisa mengurangi beberapa risiko penyakit seperti kanker, hipertensi, penyakit hati (liver), serangan jantung dan stroke.
Selain itu, Teh juga bisa membantu menurunkan serta mengendalikan berat badan. Karena segudang manfaatnya inilah, teh menjadi minuman favorit orang-orang, terutama di Asia sejak berabad-abad yang lalu.
Meski mempunyai banyak manfaat, minum teh juga tidak boleh sembarangan. Salah satu hal yang perlu Anda perhatikan adalah kapan waktu yang tepat untuk minum teh. Karena jika Teh diminum pada waktu yang tidak tepat, seperti setelah makan, justru bisa menyebabkan risiko kesehatan.
BACA JUGA:
Cara Mengatasi Batuk Karena Asam Lambung
Stress Bisa Meningkatkan Risiko Asam Lambung Kambuh
Manfaat Puasa untuk Penderita Asam Lambung
Risiko Kesehatan Akibat Minum Teh Setelah Makan
Beberapa risiko kesehatan yang bisa muncul dari kebiasaan minum teh setelah makan antara lain:
1. Menghambat Penyerapan Zat Besi pada Tubuh
Menurut sebuah penelitian yang terpublikasi di Critical reviews in food science and nutrition berjudul Effect of tea and other dietary factors on iron absorption, teh memang tidak dianjurkan untuk diminum setelah makan.
Sebab, kandungan asam fitat pada teh dapat mengacaukan penyerapan zat gizi pada tubuh. Perlu Anda ketahui bahwa setelah makan, tubuh akan mencerna dan menyerap seluruh manfaat dari makanan yang Anda konsumsi.
Sayangnya, interaksi antara asam fitat yang ada dalam teh justru bisa menghambat penyerapan zat besi (Fe), seng (Zn) dan Magnesium (Mg). Jika ini terjadi, bisa meningkatkan risiko anemia atau kekurangan zat besi.
Alih-alih minum teh, para peneliti justru menyarankan untuk perbanyak minum air putih, termasuk setelah makan. Ini karena air putih terbukti dapat membantu proses pencernaan makanan. Selain itu, air putih juga penting untuk memenuhi kebutuhan air dalam tubuh agar tetap terhidrasi.
Para peneliti juga menyebutkan bahwa minum jus buah yang banyak mengandung vitamin C juga bisa Anda lakukan. Sebab, jus buah bisa membantu meningkatkan penyerapan zat besi. Namun, pastikan untuk menghindari jus buah yang mengandung banyak gula ya.
2. Menyebabkan Konstipasi
Teh memiliki kandungan senyawa tanin di dalamnya. Karena kandungan ini lah, minum teh setelah makan dikhawatirkan dapat memicu terjadinya konstipasi. Sebab, salah satu manfaat dari tanin pada teh adalah bersifat anti diare. Selain itu, tanin juga dapat mengganggu penyerapan protein dapat tubuh.
3. Memicu Peningkatan Asam Lambung
Minum teh setelah makan berpotensi menjadi pemicu naiknya produksi asam lambung berlebih. Ini akibat kandungan kafein dalam teh yang bisa meningkatkan produksi asam lambung, sekaligus melemahkan otot sfingter (otot pembatas antara lambung dan kerongkongan), sehingga membuat asam lambung bisa naik ke kerongkongan dengan lebih mudah.
Jika asam lambung mengalami kenaikan, maka dapat memicu berbagai masalah pada saluran cerna, seperti penyakit gastritis dan GERD. Itu sebabnya, teh juga menjadi salah satu minuman yang sebaiknya penderita masalah lambung hindari.
Kapan Waktu Terbaik untuk Minum Teh?
Jika setelah makan Anda ingin minum teh, sebaiknya berikan jeda sekitar 30 sampai 60 menit. Selain itu, jenis teh yang Anda minum juga sebaiknya Anda sesuaikan.
Cobalah untuk minum teh hijau setelah makan. Karena kandungan pada teh ini terbukti dapat membantu melancarkan pencernaan serta tak memiliki dampak yang terlalu besar terhadap penyerapan nutrisi makanan.
Minum teh setelah makan pun sebaiknya Anda lakukan dengan poris yang yang cukup. Ada baiknya untuk tidak minum teh lebih dari satu cangkir setelah makan.
Selain setelah makan, Anda juga bisa minum teh untuk mendapatkan manfaatnya. Seperti saat sedang bersantai di sore hari. Namun, sebaiknya Anda hindari minum teh sesaat sebelum tidur dimalam hari ya. Karena kandungan kafeinnya justru bisa membuat Anda sulit tidur.
Teh memang memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang tak terbantahkan. Tapi, jika Anda ragu untuk minum teh, sebaiknya Anda menggantinya dengan minum air setidaknya dua liter sehari. Tujuannya tentu untuk menjaga kebutuhan cairan tubuh selama seharian beraktivitas.
BACA JUGA:
Manfaat Teh Hijau untuk Menurunkan Berat Badan