Pencernaan yang Sehat Dukung Perkembangan Otak Anak

Pencernaan yang Sehat Dukung Perkembangan Otak Anak

Pencernaan yang Sehat Dukung Perkembangan Otak Anak

Oriflakes, Bantul – Banyak orangtua yang mengira bahwa satu-satunya cara mendukung perkembangan otak anak adalah dengan menyuruhnya untuk giat belajar setiap hari. Padahal, ada hal lain yang perlu orangtua lakukan untuk mendukung peningkatan fungsi otak anak, yaitu dengan menjaga pencernaan yang sehat pada Anak. Lantas, bagaimana bisa pencernaan yang sehat mempengaruhi perkembangan otak anak? 

Hubungan Pencernaan dan Perkembangan Otak Anak

Ada beberapa area yang berkembang pada otak anak, yaitu area pemikiran logis, mengingat, bahasa, emosi, perilaku dan kemampuan motorik. Selain faktor genetik, perkembangan otak anak juga sangat tergantung dari berbagai hal yang ia alami dan perlu mendapatkan dukungan asupan nutrisi yang sehat.

Salah satu hal yang tak kalah penting untuk mendukung perkembangan otak anak, adalah pencernaan yang sehat. Tidak bisa dipungkiri, bahwa pencernaan merupakan organ penting yang berfungsi untuk menyerap nutrisi. Saat kesehatan pencernaan anak terjaga, maka penyerapan nutrisi untuk tumbuh kembangnya akan berjalan secara optimal. Itu sebabnya, pencernaan yang sehat sangatlah mempengaruhi kinerja otak. Sebaliknya, otak pun juga bisa mengirim sinyal ke saluran pencernaan. 

Komunikasi dua arah antara otak dan saluran pencernaan ini disebut juga gut-brain axis. Sebagai contoh, ketika mengalami stress atau merasa gugup akan sesuatu, kita kerap merasa mual dan sakit perut. Inilah tanda bahwa ada suatu hubungan erat antara otak dan fungsi saluran pencernaan. Itulah sebabnya, agar perkembangan fungsi otak anak dapat berjalan secara optimal, kesehatan pencernaannya harus diperhatikan, terutama pada masa emas tumbuh kembang anak (pada rentang usia 0-6 tahun). 

Ciri-ciri Pencernaan Sehat pada Anak

Beberapa ciri-ciri pencernaan sehat pada Anak yang bisa Orangtua amati sebagai berikut ini ya.

1. BAB Lancar dan Sehat

Tanda pencernaan yang sehat pada anak yang pertama adalah rutinnya buang air besar pada pagi hari. 

Menurut Mark Pimentel, MD, ahli gastroenterologi di Cedars-Sinai Medical Center, banyak yang tidak menyadari bahwa waktu BAB yang “normal” adalah di pagi hari setelah bangun tidur, baik pada anak maupun orang tua. Usus besar memiliki kebiasaan yang unik, yaitu setiap seseorang bangung tidur, maka usus besar juga akan bangun dan berkontraksi untuk mengeluarkan makanan dari hari sebelumnya.

Tak hanya rutinitasnya saja, kondisi feses anak juga harus diperhatikan, seperti warna, konsistensi, bentuk dan tekstur feses dapat menunjukkan banyak hal tentang kesehatan pencernaannya.

2. Tidak Mengalami Kembung

Walaupun rasa kembung sebenarnya termasuk hal yang umum dan bukan hal yang serius. Namun, jika Anak mengalami kembung terus-menerus, disertai gejala sakit perut, sembelit, diare, hingga penurunan berat badan, sebaiknya segera periksakan ke dokter anak. Jika anak jarang mengalami kembung dan kelebihan gas, ini merupakan ciri pencernaan yang sehat.

3. Tidur Berkualitas

Menurut sebuah penelitian di Front Psychiatry, menemukan bahwa ekosistem mikroba dapat mempengaruhi tidur dan fungsi fisiologis. Hal ini termasuk mengubah siklus tidur-bangun tubuh dan mempengaruhi hormon yang mengatur tidur dan terjaga. 

Kurang tidur dapat berdampak negatif pada usus dan sebaliknya. Anak dengan pencernaan yang buruk tidurnya akan terganggu. Padahal ia tetap membutuhkan waktu tidur selama 7-9 jam setiap malam untuk bangun dengan penuh energi. 

Karena itu, Orangtua bisa memperhatikan saat bangun tidur anak, apakah ia sudah tampak cukup berenergi pagi ini?

4. Anak Aktif dan Ceria

Dalam beraktivitas sehari-hari termasuk mencerna makanan, anak membutuhkan banyak energi. Namun, jika sistem pencernaan tidak berfungsi dengan baik, tubuh akan mengirimkan lebih banyak energi yang tersimpan ke lambung atau usus, dan membuat anak merasa kelelahan.

Sementara itu, anak yang konsisten berenergi sepanjang hari adalah pertanda yang baik bahwa tubuhnya mendapatkan nutrisi yang tepat dan menyerapnya dengan baik.

Menurut Handbook of Experimental Pharmacology, bakteri di usus berdampak pada suasana hati. Ini karena hormon pemicu rasa bahagia (serotonin) diproduksi dalam usus hingga sebanyak 95 persen.  Dengan suasana hati yang baik, anaka akan lebih nyaman dan optimal dalam proses perkembangan otaknya. 

BACA JUGA: Kenali Penyebab Asam Lambung Kronis dan Solusinya

Dukung Pencernaan Sehat dan Perkembangan Otak Anak

Mengingat betapa pengaruhnya kesehatan saluran pencernaan anak terhadap perkembangan otaknya, Orangtua harus selalu memperhatikan asupan nutrisi Anak. Tak hanya itu, ada beberapa hal yang bisa Orangtua lakukan untuk mendukung pencernaan dan perkembangan otak anak, sebagai berikut.

1. Cukupi Kebutuhan Nutrisi Anak

Demi mendukung asupan nutrisi utama untuk perkembangan otak anak, Orang tua bisa memberikan sumber-sumber makanan yang kaya nutrisi dan bervariasi. 

Ikan, telur, bayam dan alpukat adalah empat bahan makanan dengan kandungan nutrisi yang sangat baik untuk mendukung perkembangan otak anak. Ikan mengandung DHA, telur mengandung kolin, bayam mengandung zat besi, sedangkan alpukat kaya akan asam lemak tak jenuh.

Jangan lupa juga untuk memberinya asupan makanan tinggi serat untuk menjaga kesehatan pencernaannya. Asupan serat bisa diperoleh dari berbagai sayuran dan buah-buahan, seperti brokoli, wortel, bayam, melon, semangka, pisang dan masih banyak lagi. 

Selain itu, Orang tua juga bisa memberikan asupan bubur sereal umbi ararut ORIFLAKES pada anak dengan usia diatas 3 tahun. Tak hanya tinggi serat, namun oriflakes juga mengandung protein, karbohidrat kompleks dan asam folat untuk mendukung pertumbuhannya. 

Penyajiannya yang mudah dengan berbagai variasi rasa yang menggoda selera, bisa jadi pilihan tepat untuk menu sarapan anak setiap pagi. Untuk info selengkapnya, bisa langsung menghubungi tim kami.

2. Rutin Berolahraga

Disamping menjaga asupan nutrisi anak, Orang tua juga bisa mengajak anak berolahraga secara rutin. Dengan melakukan olahraga secara rutin, dapat membantu melancarkan pencernaan Anak. Olahraga juga dapat membantu sistem metabolisme dalam tubuh anak untuk bekerja lebih baik dalam membantu penyerapan nutrisi makanan dan membantu mengeluarkan sisa kotoran makanan dengan lebih lancar.

Dalam hal ini, anak beberapa olahraga yang bisa Orangtua lakukan bersama anak, sebut saja jogging, bersepeda, yoga dan berenang. Untuk porsi olahraganya sebaiknya jangan berlebihan, cukup melakukannya sekitar 30 menit sehari untuk menjaga kesehatan pencernaan anak.

3. Penuhi Kebutuhan Cairan 

Asupan cairan anak perlu terpenuhi sesuai kebutuhannya. Sebab, dalam sistem pencernaan, air bermanfaat untuk membantu memecah makanan, melarutkan mineral dan nutrisi dalam makanan serta melembutkan feses. Dengan asupan cairan yang cukup sebanyak minimal 8 gelas air putih sehari, dapat membantu mencegah masalah konstipasi pada anak. 

Yuk dukung Anak memiliki pencernaan yang sehat demi tumbuh-kembangnya yang optimal!

BACA JUGA: 14 Penyebab Kurang Nafsu Makan